Gambaran Umum

  • 21 Februari 2019
  • Dibaca: 10420 Pengunjung
  1. Batas Wilayah
    Kabupaten Pasuruan merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur dengan batas-batas sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo, Kota Pasuruan dan Selat Madura, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Malang dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto.

    Kabupaten Pasuruan terdiri dari 24 Kecamatan dan 365 Desa / kelurahan dengan luas keseluruhan mencapai 1.474.02 km². Kecamatan terluas adalah Kecamatan Lumbang yang mencapai 125.55 km² atau 8,52% dari luas Kabupaten Pasuruan, sedangkan kecamatan terkecil adalah Kecamatan Pohjentrek yang hanya seluas 11.88 km² atau 0,81% dari luas Kabupaten Pasuruan.
     
  2. Aspek Geografis dan Topografis
    Secara geografis Kabupaten Pasuruan terletak antara 112°.30' - 113°.30' Bujur Timur dan 7°.30' - 8°.30' Lintang Selatan.

    Kabupaten Pasuruan merupakan wilayah yang memiliki daerah datar maupun pegunungan dengan ketinggian 0 hingga lebih dari 1.000 m dari permukaan laut. Wilayah yang memiliki ketinggian rata-rata hingga 100 m dpl (diatas permukaan laut) ada 14 Kecamatan, yaitu Kejayan, Wonorejo, Gempol, Beji, Bangil, Rembang, Kraton, Pohjentrek, Gondangwetan, Rejoso, Winongan, Grati, Lekok dan Nguling. Wilayah yang mempunyai ketinggian rata-rata 100 hingga 500 m dpl sebanyak 6 Kecamatan, yaitu Kecamatan Purwodadi, Lumbang, Pasrepan, Purwosari, Sukorejo dan Pandaan. Sedang wilayah yang mempunyai ketinggian rata-rata diatas 500 m dpl ada sebanyak 4 Kecamatan Tutur, Puspo, Tosari dan Kecamatan Prigen.

    Secara geologis, Kabupaten Pasuruan terbagi menjadi tiga wilayah geologis, yaitu daerah perbukitan, daerah dataran rendah dan daerah pantai. Sekitar 20,83% wilayah ada di kedalaman antara 0 – 60 m (dataran rendah); sekitar 42,83% wilayah memiliki kedalaman tanah 61 – 90 cm; dan sekitar 36,34% wilayah memiliki kedalaman lebih dari 90 cm dari permukaan laut.

    Dilihat dari sisi kemiringan tanahnya, sebesar 66,85% wilayah memiliki kemiringan wilayah 0 – 15 derajat; sebesar 15,07% wilayah memiliki kemiringan antara 15 – 40 derajat; dan sebesar 18,08% wilayah memiliki kemiringan diatas 40 derajat.
     
  3. Kondisi Geologi
    Bilamana diitinjau dari jenis Geologi, maka wilayah di Kabupaten Pasuruan dapat dikelompokkan dalam 3 (tiga) kelompok besar, yaitu :  batuan permukaan, batuan sedimen dan batuan gunung api. Dengan banyaknya jenis batuan yang ada, menunjukkan bahwa Kabupaten Pasuruan merupakan daerah yang cukup kaya akan bahan tambang galian type C (pasir dan batu).
    Dari struktur Geologi, Kabupaten Pasuruan terbagi atas 3 (tiga) bagian yaitu :
             a. Daerah pegunungan dan berbukit, dengan ketinggian antara 180 s/d 1.300 m dpl. Daerah ini membentang dibagian                     selatan dan barat meliputi Kec. Lumbang, Kec. Puspo, Kec. Tosari, Kec. Tutur, Kec. Purwodadi, Kec. Prigen dan Kec.                 Gempol.
             b. Daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 6 s/d 91 m dpl. Dataran rendah ini berada dibagian tengah                               merupakan daerah yang subur.
              c. Daerah pantai, dengan ketinggian antara 2 m s/d 8 m dpl yang membentang dibagian utara meliputi Kec. Nguling, Kec.                Rejoso, Kec. Kraton dan Kec. Bangil.
     
  4. Hidrologi
    Sumber air tanah secara umum sangat melimpah, hal ini ditandai oleh adanya beberapa mata air yang memiliki debit cukup besar, antara lain mata air Umbulan debit airnya mencapai 4.500 l/dtk (diperkirakan pada penghitungan maksimal), Banyu Biru debitnya > 500 l/dtk dan lain-lainnya.

    Sedangkan sumber air permukaan umumnya berasal dari beberapa sungai yang mengalir di wilayah Kabupaten Pasuruan, yang terdiri dari 7 (tujuh) sungai yang bermuara di Selat Madura yaitu :

    a.     Sungai Laweyan : bermuara di Desa Penunggul - Kecamatan Nguling

    b.    Sungai Rejoso : bermuara di wilayah Kecamatan Rejoso

    c.     Sungai Gembong : bermuara di wilayah Kota Pasuruan

    d.    Sungai Welang : bermuara di Desa Pulokerto – Kecamatan Kraton

    e.     Sungai Masangan : bermuara di Desa Raci – Kecamatan Bangil

    f.     Sungai Kedung Larangan : bermuara di Desa Kali

    g.    Sungai Petrung : bermuara di Kec. Kraton

    Mengingat wilayah Kabupaten Pasuruan sebagian besar mempunyai kemiringan antara 0-2%, dan ketinggiannya mempunyai range        antara 0 – 10 meter dari permukaan laut maka keberadaan sungai tersebut disamping menguntungkan juga merugikan karena di              musim penghujan rawan banjir terutama diwilayah bagian utara. Hal ini disebabkan karena didaerah tersebut terdapat bagian yang          agak cekung, sehingga menghambat pembuangan air kelaut.

5. Klimatologi
    
Wilayah Kabupaten Pasuruan, seperti halnya wilayah lain di Pulau Jawa, memiliki iklim tropik basah yang dipengaruhi angin muson          Barat dan Timur. Angin muson barat dan timur menyebabkan terjadinya dua musim, musim hujan dan kemarau. Musim hujan terjadi        antara Bulan Oktober sampai dengan Bulan April, sedangkan musin kemarau terjadi pada Bulan Mei sampai dengan Bulan                      September. Iklim di Kabupaten meliputi keadaan curah hujan dan intensitas hujan yang ditandai dengan adanya bulan basah dan            bulan kering. Sebagian besar kecamatan tipe iklim C dan selebihnya tipe B. Temperatur sebagian besar wilayah antara 240 – 320 C,        sedangkan untuk wilayah diatas 2.770 meter temperature terendah mencapai 50 C utamanya Kecamatan Tosari.

    Variasi curah hujn rata – rata dibawah 1.750 MM. Angin Barat dan Timur kecepatan rata – rata 12 – 30 knot. 4.

6. Jumlah dan Kepadatan Penduduk
    
Jumlah penduduk Kabupaten Pasuruan berdasarkan data dari Kantor Statistik Kabupaten Pasuruan pada akhir tahun 2017 adalah          sebanyak 1.605.307 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebanyak 1.089 jiwa/km² dengan laju pertumbuhan penduduk 0,73%          per tahun.

7. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Pendapatan Per Kapita
    
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu tolak ukur kemajuan perekonomian suatu wilayah. Hal ini dapat              dipahami mengingat semakin tinggi PDRB suatu daerah semakin tinggi pula pendapatan per kapitanya bila dibandingkan dengan            daerah yang mempunyai PDRB lebih rendah dengan jumlah penduduk yang sama.

     Pada tabel dibawah ini dapat dilihat pertumbuhan rata?rata PDRB untuk tahun 2017 Atas Harga Berlaku Kabupaten Pasuruan yaitu         sebanyak Rp.124,97 triliyun atau naik sebesar 5,72% dari tahun 2016. Lapangan usaha yang memberikan konstribusi terbesar                 terhadap tingginya PDRB Kabupaten Pasuruan adalah sektor industri pengolahan. Mengingat besarnya konstribusi sektor industri           pengolahan yaitu sebesar 56,33% pada tahun 2017, maka dapat dikatakan perekonomian Kabupaten Pasuruan bercirikan Ekonomi         Perkotaan.

  • 21 Februari 2019
  • Dibaca: 10420 Pengunjung